Entah karena sadar akan singkatnya waktu yang tersisa, atau karena beberapa kebetulan yang aku alami akhir-akhir ini, tiba-tiba saja pengen cerita tentang tiga kata magis favoritku dalam bahasa Jepang.
Adalah arena fashion show mahasiswa asing di Universitas kami yang meminta para model untuk menjawab beberapa pertanyaan dalam bahasa Jepang. Salah satunya; apa kata dalam bahasa Jepang kesukaan anda?
Pertanyaan ini dilontarkan kepada tiga mahasiswa asing dari negara yang berbeda, dan ketiganya mempunyai jawaban yang berbeda pula. Satu di antaranya menjawab dengan kata “ganbatte” . “Ganbatte”, secara harfiah dalam bahasa Indonesia “mungkin” bermakna “berjuanglah”. Kata ini sering dijumpai disampaikan oleh teman, rekan, kenalan atau bahkan siapapun yang dirasa butuh support semangat.
Contoh kecil, ketika seseorang tahu bahwa temannya ada tes atau ujian pada hari itu, maka ketika bertemu, kepada teman yang akan ujian akan dilontarkan kata “ganbatte”. Bukan hanya lisan, tapi juga lumrah disampaikan dalam tulisan di surat, komentar facebook, email, sms dsb. Bukan pula ketika akan menghadapi saat-saat genting semacam ujian ataupun tes, tapi juga pesan berjuang dalam belajar dan bekerja. Maka tak jarang, mereka akan mengucapkan “Selamat berjuang (semangatlah) dalam belajar maupun bekerja”.
Saling menyemangati, adalah nuansa yang menjiwa, bahkan aneh jika tidak dilakukan satu sama lain di Jepang.
Sejenak membayangkan. Apabila benar terjemahan ganbatte adalah berjuanglah atau semangatlah dalam bahasa Indonesia, lalu karena kita menyadari betapa agung nilai yang diusungnya, dan kita mulai melakukannya dalam keseharian kita, pertanyaanya; Akankah terasa alay?
Jika benar rumus yang mengatakan : Sebuah kata yang digunakan dalam komunitas tertentu menunjukkan masih adanya gejala sosial dan budaya dari makna yang diusung kata tersebut, maka, pertanyaan selanjutnya: Kita punya juga kan budaya saling menyemangati meski kita tidak punya ungkapan yang se-memasyarakat dan se-membumi “ganbatte”?
Lebih dalam lagi, apabila kita dengarkan jawaban dari org yang disemangati, yaitu : “Haik, arigatou gozaimasu, ganbarimasu ” – “Saya mengerti, terimakasih, saya akan berjuang”.
Lihat, diresponlah support itu dengan janji bahwa hutang budiku akan semangat yang kau berikan akan kubayar dengan perjuanganku.
Saya sendiri, sudah mengalami, dan menjadi korban amukan api semangat ganbatte yang dilontarkan teman-teman. #jadiingatbentengTakeshi
Jawaban dari pertanyaan apa kata bahasa Jepang favorit anda? Yang kedua adalah “daijyoubu “.
Kebetulan yang menjawab adalah mahasiswa cantik asal Mongolia dengan paras cantik tegas semi Rusia.
Ditanya lebih lanjut mengapa? Dia menjawab, karena itulah kata dalam bahasa Jepang yang pertama kali dia dengar ketika sampai di Jepang, dengan kelelahan dan kekhawatiran .
Masuk akal kalau si gadis jadi suka sama kata “Daijyoubu”.
“Daijyoubu”, yang aku artikan “tidak apa2, jangan khawatir”, juga adalah salah satu kata favoritku.
Aku mendengarnya pertama kali di drama-drama Jepang. Kata itu, apabila diucapkan dengan “tone and pitch” yang itu tu, yang itu…ah coba sekali kali dengarkan saja sendiri?
Maka, Duh Gusti.., bagaikan keresahan ini sudah menemukan tempat berpangkunya. Kekhawatiran ini telah sampai pada rengkuhan pengertiannya. Jyyah!
“Daijyoubu” akan sering diucapkan seseorang, untuk menenteramkan orang lain yang sedang merasa bersalah, cemas, khawatir, takut, ngeri dan perasaan terancam yang lain…
Bayangkan, ketika presentasi kita tanpa sengaja menjatuhkan remote projector dan menghancurkannya meski tidak berkeping-keping.
Dalam kondisi nervous tampil di depan umum, ditambah rasa bersalah karena kerusakan yang diakibatkan, lalu kita mendengar sang Professor dan teman-teman Jepang lain berkali-kali dengan lembut menenangkan ” Daijyobu, daijyobu desu yo “. Fyuh.., tenang.. #ceritafiktifbelaka
Daijyobu? (dengan nada bertanya), lebih kurang sama dengan “Are you alright?” Atau dalam bahasa kita “kamu gak papa?” Diajukan oleh seseorang ketika melihat orang lain berair muka “keruh” tanda sedang ada masalah, atau ketika org lain tersebut mengalami gejala gangguan kesehatan, semisal bersin atau batuk.
Yang tentu saja, kalau benar-benar kondisi baik-baik saja (kadang juga sedang tidak baik, tapi juga tidak ingin membuat orang lain khawatir), akan dijawab dengan “daijyobu desu? ? ?I am fine, I’m alright”.
Terkadang, ketika melihat orang lain dengan bawaan yang berat atau kesulitan dalam satu hal, maka untuk menawarkan bantuan acap kali “daijyobu?” juga dilontarkan. Maknanya, “Apakah kamu baik-baik saja? Butuh bantuan?”
To grab the essence, kata “daijyobu”, atau “daijyobu?” Adalah kata sederhana yang mewakili perhatian, simpati ataupun empati yang mendalam.
Saya tdk bisa menjelaskan lebih banyak. Saya berharap bisa mengucapkan banyak kata “daijyoubu” dan “daijyobu?” untuk org lain, untuk berbagi sensasi kelegaan yang ditimbulkannya.
Kosakata Jepang favorit ketiga…adalah, Otsukaresamadeshita! . Bisa disingkat dengan Otsukaresama!,Otsukare! , atau bahkan Otsu! saja (berdasarkan materi speech teman). Dan, ini merupakan jawaban dari mahasiswi cantik asal Thailand.
Aku sendiri mengenal kata ini pertama kali dari senpai (senior)yang sudah dua tahun belajar di Jepang. Saat itu, belum terkesan. Aku pikir, kata itu hanya basa-basi tak berarti dan sekedar tradisi. Tapi dengan berjalannya waktu, kata ini semakin menarik hati. Salah satunya dikarenakan, seringnya mendapatkan ucapan otsukaresamadeshita dari teman-teman maupun sensei, di setiap penghujung kelas, acara, trip ataupun aneka ragam kegiatan lainnya.
Setiap kali menerima ucapan itu, kesan yang tertangkap adalah apresiasi terhadap kerja dan usaha kita, sekaligus tersirat terimakasih yang mendalam.
Jadi, dalam satu kata “otsukaresamadeshita”, paling tidak ada tiga pesan yang disampaikan; ucapan selamat telah menunaikan tugas apapun bentuknya, apresiasi kerja dan jerih payah, sekaligus ungkapan terimakasih atas usaha yang dilakukan.
Bayangkan. Di parkiran sepeda menjelang pulang, dua murid yang berpapasan jalan saling mengucapkan otsukaresamadeshita. Pegawai atau mahasiswa yang akan meninggalkan ruangan untuk pulang terlebih dulu, mereka mengucapkan otsukaresamadeshita untuk rekan yang masih di tempat. Di akhir kesibukan membereskan ruangan seusai acara, panitia dan peserta saling mengucapkan otsukaresamadeshita. Sebelum mengakhiri pertemuan, sensei akan mengucapkan otsukaresamadeshita kepada murid-muridnya yang akan dijawab dengan arigatougozaimashita. Bahkan dalam kesempatan tertentu,bila mereka tidak bisa menyampaikannya secara langsung, tak segan mereka akan sampaikan via pesan singkat atau email.
Betapa budaya penghargaan masih dijunjung tinggi disini.
Dan selang beberapa hari yang lalu, ketika satu teman Jepang bertanya, apa kata dalam bahasa Inggris yang bisa mengganti kata otsukaresamadeshita, aku butuh beberapa menit untuk menjawab…
Sebelum akhirnya teman Jepang yang lain yang saat itu mencuri dengar pembicaraan kami memberi pendapat bahwa meskipun dalam bahasa Inggris, otsukaresamadeshita bisa diartikan dengan thank you for today, much appreciated, atau, many thanks, tidak ada kata dalam bahasa Inggris yang bisa mewakili dengan baik kata otsukaresamadeshita (kebetulan teman tersebut juga pernah tinggal di Amerika dan berkemampuan bahasa Inggris di atas rata-rata). Aku urun manggut-manggut dan mengamini penjelasannya…
So, teman2 yang telah tunai tugas hari ini, aku ucapkan
Otsukaresamadeshita!
Kurnia Ati’ullah
Saat ini sedang belajar di Naruto University of Education – Tokushima.
Walaupun rumit tapi saya suka, karna bahasa memiliki makna.
Senang bisa mengetahui arti kata yg penuh magis ?
Terimakasih..
Gambatte
Hai, ganbarimasu.
Suka banget bacanya, dan ingin ke Jepang lagi u/
Selamat pagi. Terima kasih sudah membaca artikel kami. Kamu pasti bisa ke jepang lagi. Ganbatte kudasai.
aku paling suka, tatakae!!!…langsung kebakarannnn wkwkwkw
Lumayan rumit ya kak.
apakah ada informasi mengenai beasiswa ke jepang kak?
Salam dari kami Kumpulan Ebook Tafsir