Sejauh pengetahuan saya terkait topik ini, tidak ada satu definisi mutakhir dari “cyber world”, “cyber space”, alias jagat mayantara, yang secara universal diterima. Tetapi istilah ini secara umum mengacu pada lingkungan digital dan virtual yang dibuat oleh jaringan komputer. Ini termasuk internet, intranet, forum, media sosial, aplikasi mobile, sistem cloud, serta infrastruktur digital dan data yang memungkinkan semua ini beroperasi.
Di era yang semakin terdigitalisasi, konsep “cyber world” terus berkembang untuk mencakup elemen-elemen seperti kecerdasan buatan, Internet of Things (IoT), dan teknologi blockchain. Ini juga mencakup aspek keamanan siber, etika digital, dan hukum siber yang berlaku untuk melindungi dan mengatur interaksi dalam lingkungan ini.
Istilah “cyber world” sekarang tidak hanya terbatas pada komunikasi atau pertukaran informasi, tetapi juga termasuk aspek transaksional, interaktif, dan bahkan emosional dari pengalaman manusia dalam dunia digital.
Karena “cyber world” adalah konsep yang terus berkembang, penting untuk memeriksa sumber informasi terbaru dan otoritatif untuk mendapatkan pemahaman yang lebih lengkap dan mutakhir tentang istilah ini.
Asal Kata
Kata “cyberspace” pertama kali diperkenalkan oleh penulis fiksi ilmiah William Gibson dalam novelnya yang berjudul “Neuromancer,” yang diterbitkan pada tahun 1984. Istilah ini terbentuk dari kata “cybernetic,” yang berasal dari kata Yunani “kybernetes,” berarti “nakhoda” atau “pengemudi,” dan “space,” yang berarti “ruang.” Dalam konteks ini, “cybernetic” umumnya merujuk pada sistem kontrol dan komunikasi dalam hewan dan mesin.
Arti dan Definisi
Secara umum, cyberspace mengacu pada dunia maya atau lingkungan digital di mana komunikasi antar perangkat komputer terjadi. Ini adalah sebuah “ruang” metaforis di mana pengguna bisa berinteraksi, berkomunikasi, dan membagikan informasi atau sumber daya melalui jaringan internet. Cyberspace mencakup segala sesuatu mulai dari situs web, email, forum online, hingga dunia maya lain seperti realitas virtual.
Definisi
Beberapa definisi formal dari cyberspace adalah sebagai berikut:
Dunia Maya:
Ruang non-fisik yang dihasilkan oleh komputer yang saling terhubung melalui jaringan internet.
Lingkungan Digital:
Sebuah lingkungan yang memfasilitasi interaksi antara perangkat, aplikasi, atau pengguna melalui medium digital dan jaringan.
Infrastruktur dan Jaringan:
Sejumlah infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang memungkinkan adanya jaringan global untuk berkomunikasi dan berinteraksi.
Ruang Metaforis:
Konsep cyberspace tidak terikat oleh batas geografis atau hukum fisik; ia lebih merupakan sebuah konsep atau gagasan tentang sebuah ruang di mana informasi berada dan berinteraksi.
Dalam masyarakat modern, cyberspace telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari, mempengaruhi segala sesuatu dari komunikasi dan perdagangan hingga pendidikan dan hubungan antarmanusia.
Sibernetika dan Ruang Siber
Sibernetika dan cyberspace adalah dua konsep yang seringkali saling berhubungan, meskipun mereka muncul dari latar belakang yang berbeda dan memiliki fokus yang tidak sama. Berikut beberapa hubungan antara keduanya:
Asal-Usul dan Evolusi
- Sibernetika: Berasal dari studi tentang sistem kontrol, komunikasi, dan informasi. Ilmu ini berawal dari upaya untuk memahami dan mensimulasikan sistem kontrol dalam mesin dan organisme biologis.
- Cyberspace: Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh William Gibson dalam novel fiksi ilmiah “Neuromancer,” dan sejak itu menjadi simbol dari dunia maya yang dihasilkan oleh jaringan komputer.
Konsep Sistem
- Keduanya berhubungan erat dengan konsep ‘sistem’. Sibernetika memfokuskan pada bagaimana sistem bekerja—termasuk sistem kontrol dan feedback—sedangkan cyberspace adalah jenis sistem informasi dan komunikasi itu sendiri.
Aliran Informasi
- Sibernetika meneliti aliran informasi dan bagaimana informasi diproses, dikontrol, dan digunakan untuk membuat keputusan. Cyberspace adalah medium di mana aliran informasi ini seringkali terjadi, khususnya dalam konteks digital.
Interaksi dan Komunikasi
- Sibernetika mempertimbangkan komunikasi sebagai elemen penting dalam sistem kontrol. Cyberspace adalah ruang di mana komunikasi digital antara individu, mesin, atau antara individu dan mesin terjadi.
Adaptasi dan Evolusi
- Sibernetika mempelajari bagaimana sistem beradaptasi dan berevolusi melalui proses belajar dan feedback. Dalam cyberspace, adaptasi dan evolusi ini terlihat dalam bentuk pengembangan teknologi, algoritma, dan interaksi sosial.
Keamanan dan Kontrol
- Dalam konteks keamanan cyber, prinsip-prinsip sibernetika digunakan untuk memahami bagaimana jaringan dan sistem keamanan bisa dirancang untuk lebih tangguh dan mampu beradaptasi terhadap ancaman.
Dengan kata lain, sibernetika memberikan kerangka kerja teoretis dan metodologis untuk memahami banyak aspek dari cyberspace, dari aliran informasi dan komunikasi hingga kontrol dan adaptasi sistem. Cyberspace, sebagai sebuah “ruang” di mana banyak sistem ini berinteraksi, seringkali dijelajahi dan dipahami melalui lensa sibernetika.
Sibernetika adalah ilmu yang mempelajari sistem kontrol dan komunikasi pada hewan, manusia, dan mesin. Fokusnya terletak pada bagaimana sistem-sistem ini mengatur diri mereka sendiri, berinteraksi, dan beradaptasi dalam menanggapi perubahan. Meskipun sibernetika awalnya berkembang dari studi tentang sistem kontrol mekanis dan elektronik, konsep-konsep dasarnya telah diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu, termasuk psikologi, ekonomi, dan biologi.
Dalam konteks “ruang informasi dan pengetahuan yang dimiliki manusia,” ada beberapa cara di mana prinsip-prinsip sibernetika bisa diaplikasikan:
- Sistem Belajar: Manusia adalah entitas yang belajar sepanjang waktu. Prinsip sibernetika dapat digunakan untuk memahami bagaimana individu atau kelompok manusia memproses informasi, membuat keputusan, dan beradaptasi dengan perubahan.
- Manajemen Pengetahuan: Dalam organisasi atau kelompok sosial, sibernetika bisa membantu dalam strukturisasi dan pengelolaan aliran informasi dan pengetahuan. Ini termasuk bagaimana informasi dikumpulkan, disimpan, dan dibagikan.
- Kecerdasan Buatan dan Teknologi: Dalam dunia yang semakin digital, sibernetika berkontribusi pada pengembangan algoritma dan model komputasi yang dapat memproses dan menginterpretasikan data seperti yang dilakukan oleh manusia.
- Komunikasi dan Interaksi Sosial: Sibernetika menawarkan alat untuk memahami bagaimana informasi dan makna ditransmisikan dalam interaksi sosial. Ini termasuk analisis tentang bagaimana pesan disampaikan, diterima, dan diinterpretasikan dalam konteks budaya dan sosial.
- Epistemologi: Di tingkat yang lebih filosofis, sibernetika juga mempertanyakan bagaimana kita tahu apa yang kita tahu dan bagaimana struktur pengetahuan itu sendiri terbentuk dan dijaga.
Oleh karena itu, meskipun sibernetika awalnya muncul dari studi tentang mesin dan sistem kontrol, prinsip-prinsip dan metode yang digunakannya cukup fleksibel untuk diterapkan dalam memahami ‘ruang informasi dan pengetahuan’ dalam banyak aspek kehidupan manusia.
Be the first to comment on "Beragam Definisi Mayantara dan Dunia Siber"